Monday, November 22, 2010

Hati-Hati Dengan Dosa Dosa Kita Kepada IBU


Mari Kita Tatap Wajah Orang-Orang Yg kita Cintai ...

Bismillahir-Rahmanir-Rahim ...

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang"

Mari kita tatap wajah orang-orang tercinta kita....

Ayah kita

Ibu kita

Suami atau istri kita

Kakak dan adik kita

Anak-anak kita

Saudara-saudara kita

Sahabat dan teman-teman kita

Semua orang-orang yang kita cintai dan dekat dengan diri kita

Rasakan pekatnya cinta mereka…

Rasakan cinta yang senantiasa mengalir dan tersirat dari perbuatan mereka

Dan coba tatap lembut wajah mereka saat tidur terlelap

Betapa mereka begitu berharga dalam hidup kita…

Cium tangan mereka

Rasakan getar cinta yang deras mengalir dalam diri kita

Akan bukti cinta mereka selama ini

Hari-hari yang telah mereka lalui bersama kita

Bahkan mereka menyembunyikan kelelahan dan keluh-kesah dari diri kita

Tetap tersenyum pada kita

Kebahagiaan mereka adalah apa yang bisa mereka beri

Bukan balasan apa yang akan mereka terima

Pemberian kita sebesar apapun takkan pernah bisa setimpal dengan berdarah-darahnya mereka

Mari mengingat hari ini, pada hari-hari mereka

Yang pernah menukar nyawa demi melahirkan kita

Rela berkuah keriangat demi sesuap nasi masuk ke mulut kita

Mari kita mengingat…

Betapa berjuta-juta dan takkan terhitung lagi kebaikan yang telah mereka berikan pada diri kita

"Bisakah kita menghitung atau mengingatnya?..."

Setelah sekarang kita jauh dari mereka

Mari mengingat kembali memori

Pengorbanan dan kesusahan mereka merawat

dan membesarkan kita sampai saat ini

Rasakan kecintaan mereka begitu dalam

Yang terus mengirimkan bekal meski kita telah dewasa

Dan telah lepas kewajiban atas mereka

Relakah kita terus menyusahkan mereka?

Terus menetes air mata mereka...

Mari merasakan mereka yang begitu merindukan kita

Kita juga begitu merindukan mereka

ingin bisa menatap keteduhan wajah mereka

yang mulai keriput

Namun kita tak bisa menemuinya saat ini segera

Bayangkan seandainya terjadi sesuatu dengan orang tercinta kita

Tanpa kita ada disana

Tiada hadir disisinya

Tak punya andil dalam kesusahanya

Sedang mereka begitu mengharap-harap kehadiran kita

Anak yang mau menemani mereka

Pada sisa kehidupan mereka...

Pada detik-detik pertemuan mereka...

Kita tidak tahu, siapakah yang lebih dulu dipanggil Allah

Apakah orang tua yang kita cintai atau kita lebih dahulu

Sedang kepastian pastilah menjemput...

Kita begitu sibuk, memikirkan orang-orang baru disekitar kita; teman dekat dan rekan bisnis kita

Dan seringkali melupakan mereka yang sepanjang hidupnya

mencurahkan hidup mereka

Mereka yang saat ini kesusahan, kangen dengan anaknya

Mengharap kebahagiaan ada pada diri kita

Pengorbanan mereka seringkali tertutup kesalah-pahaman kecil kita

Yang entah kenapa kadang nampak besar

Kita seringkali melampiaskan kemarahan…

Bahkan kebanyakan pada orang yang paling kita cintai

Orang yang paling berharga dan dekat dalam hidup kita

Dan akhirnya hanyalah penyesalan…

Mari kita menimbang-timbang

"Apakah kata yang kita ucapkan akan menyakiti orang-orang terdekat kita, orang-orang yang kita cintai?"

Sekiranya akan menyakitinya sebaiknya kita batalkan, sebab akan semakin besar risiko kehilangan orang yang kita cintai

Jangan sampai kita menyesal kemudian

Setelah ketiadaaan (sepeninggal) beliau

Orang yang begitu kita cintai…

Mari cium tangan mereka, selagi kita masih bisa menggenggam erat tanganya

Telphone sekarang juga, selagi masih bisa mendengar suaranya

Pulanglah sekarang pada mereka, selagi kita masih bisa menjumpainya

Tersenyum pada mereka saat ini juga,

selagi mata mereka yang sarat kasih-sayang

masih bisa menatap wajah kita

Yang seringkali sembab karna kesedihan atau kebahagiaan kita

Ungkapkanlah "kita begitu mencintai mereka", selagi mereka ada

Lakukan sekarang juga sebelum kesempatan itu tiada

Mari kita resapi kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap lekat-lekat wajah mereka

Orang-orang yang begitu kita cintai

Rasakan betapa bahagia dan haru membuncah, diri kita mengingatnya

Bayangkan apa yang akan terjadi jika esoknya orang terkasih itu

tiada selama-lamanya

Puaskan kita menangis dipangkuan mereka…

Menangis senangis-nangisnya…

........................................................................................................

Dari Seorang lelaki yang menangis sewaktu menuliskanya, berharap yang terbaik untuk orang yang begitu dicintainya setelah Allah dan rasulnya…

Semoga saudara dan saudariku bisa jua merasakanya, mengambil manfaat darinya

Mari menangis mendo’akan mereka...

“Rabbighfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaani saghiiroo...”

“ Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa ayah ibuku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu aku masih kecil... ”.Bismillahir-Rahmanir-Rahim .....

Sahabat,.. Beruntung sekali yang sekarang ini Kedua orang tuanya masih ada, Coba ingat ingat lagi.., dosa dosa kita kepada mereka…, datangilah segera mereka, mohonlah maaf pada mereka, mohonlah ridho mereka atas semua kesalahan kita, dari kecil hingga sekarang ini, baik yang sengaja ataupun tidak, mohonlah ampun pada mereka agar mudah jalan kita di dunia dan akhirat kelak..

Sahabat, mungkin tulisan ini sdh pernah sahabat baca, biar kita membaca berulang kali tetap saja menghadirkan rasa yang membuat bulu roma berdiri, merinding. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya.

Pada akhir tahun 2003, sebelas malam istri saya tidak bisa tidur. Katanya, “Mas, mungkin saya kurang dibelai. Susah tidur.” Sudah saya belai-belai tapi tidak tidur-tidur juga. Akhirnya saya membawa istri saya ke Rumah Sakit Citra Insani yang kebetulan dekat dengan rumah saya. Sudah 3 hari diperiksa tapi tidak ketahuan penyakitnya. Tidak ada hasil. Kemudian saya pindahkan istri saya ke Rumah sakit Azra, Bogor. Selama berada di Rumah sakit Azra, istri saya setiap malam minum 3 galon aqua.

Ya, 3 galon aqua. Karena badannya selalunya panas sehingga ia selalu kehausan; kehausan yang mencekik kerongkongan. Selama 3 bulan dirawat di Azra, penyakit istri saya belum juga diketahui penyakitnya.

Akhirnya saya putuskan untuk pindah ke Rumah sakit Harapan Mereka di Jakarta. Ya, harapan mereka karena mahal, kalau harapan kita mah murah. Satu malam berada di ruang ICU pada waktu itu senilai 2,5 juta. Istri saya waktu itu langsung di rawat di ruang ICU.

Badan istri saya –maaf- tidak memakai sehelai pakaian pun. Dengan ditutupi kain, badan istri saya penuh dengan kabel yang disambungkan ke monitor untuk mengetahui keadaan istri saya. Selama 3 minggu, penyakit istri belum bisa teridentifikasi, penyakit apa sebenarnya.

Kemudian pada minggu ke-tiga, seorang dokter yang menangani istri saya menemui saya dan bertanya, “Pak Jamil, kami minta izin kepada pak Jamil untuk mengganti obat istri bapak.”

“Dok, kenapa hari ini dokter minta izin kepada saya, padahal setiap hari saya memang gonta-ganti mencari obat untuk istri saya, lalu kenapa hari ini dokter minta izin ?”

“Ini beda pak Jamil. Obatnya lebih mahal dan obat ini nantinya disuntikkan ke istri bapak.”

“Berapa harganya dok?”

“Obat untuk satu kali suntik 12 juta pak.”

“Satu hari berapa kali suntik dok?”

“Sehari 3 kali suntik.”

“Berarti sehari 36 juta dok?”

“Iya pak Jamil.”

“Dok, 36 juta bagi saya itu besar sedangkan tabungan saya sekarang hampir habis untuk menyembuhkan istri saya. Tolong dok, periksa istri saya sekali lagi. Tolong temukan penyakit istri saya dok.”

“Pak Jamil, kami juga sudah berusaha namun kami belum menemukan penyakit istri bapak. Kalau pak Jamil tahu, kami sudah mendatangkan perlengkapan dari Cipto dan banyak laboratorium namun penyakit istri bapak tidak ketahuan.”

“Tolong dok…., coba dokter periksa sekali lagi. Dokter yang memeriksa dan saya akan berdoa kepada Rabb saya. Tolong dok dicari”

“Pak jamil, janji ya kalau setelah pemeriksaan ini kami tidak juga menemukan penyakit istri bapak, maka dengan terpaksa kami akan mengganti obatnya.” Kemudian dokter memeriksa lagi.

“Iya dok.”

Setelah itu saya pergi ke mushola untuk shalat dhuha dua rekaat. Selesai shalat dhuha, saya berdoa dengan menengadahkan tangan memohon kepada Allah, -setelah memuji Allah dan bershalawat kepada Rasululloh,

“Ya Allah, ya Tuhanku….., gerangan maksiat apa yang aku lakukan. Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga engkau menguji aku dengan penyakit istriku yang tak kunjung sembuh. Ya Allah, aku sudah lelah. Tunjukkanlah kepadaku ya Allah, gerangan energi negatif apakah yang aku lakukan sehingga istriku sakit tak kunjung sembuh ? sembuhkanlah istriku ya Allah. Bagimu amat mudah menyembuhkan penyakit istriku semudah Engkau mengatur milyaran planet di muka bumi ini ya Allah.”

Kemudian secara tiba-tiba ketika saya berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa yang pernah aku lakukan? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga aku diuji dengan penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya teringat kejadian berpuluh-puluh tahun yang lalu, yaitu ketika saya mengambil uang ibu sebanyak 125 rupiah.

Dulu, ketika kelas 6 SD, Spp saya menunggak 3 bulan. Pada waktu itu Spp bulanannya adalah 25 rupiah. Setiap pagi wali kelas memanggil dan menanyakan saya, “Jamil, kapan mbayar spp ? Jamil, kapan mbayar spp ? Jamil, kapan mbayar spp ?” malu saya. Dan ketika waktu istrirahat saya pulang dari sekolah, saya menemukan ada uang 125 rupiah di bawah bantal ibu saya. Saya mengambilnya. 75 rupiah untuk membayar Spp dan 50 rupiah saya gunakan untuk jajan.

Saya kemudian bertanya, kenapa ketika berdoa, “Ya Allah, gerangan maksiat apa? Gerangan energi negatif apa yang aku lakukan sehingga penyakit istriku tak kunjung sembuh?” saya diingatkan dengan kejadian kelas 6 SD dulu ketika saya mengambil uang ibu Padahal saya hampir tidak lagi mengingatnya ??. Maka saya berkesimpulan mungkin ini petunjuk dari Allah. Mungkin inilah yang menyebabkan istri saya sakit tak kunjung sembuh dan tabungan saya hampir habis.Setelah itu saya menelpon ibu saya,

“Assalamu’alaikum ma…”

“Wa’alaikumus salam mil….” Jawab ibu saya.

“Bagaimana kabarnya ma ?”

“Ibu baik-baik saja mil.”

“Trus, bagaimana kabarnya anak-anak ma ?”

“Mil, mama jauh-jauh dari Lampung ke Bogor untuk menjaga anak-anakmu. Sudah kamu tidak usah memikirkan anak-anakmu, kamu cukup memikirkan istrimu saja. Bagaimana kabar istrimu mil, bagaimana kabar Ria nak ?” –dengan suara terbata-bata dan menahan sesenggukan isak tangisnya-.

“Belum sembuh ma.”

“Yang sabar ya mil.”

Setelah lama berbincang sana-sini –dengan menyeka butiran air mata yang keluar-, saya bertanya, “Ma…, mama masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu ?”

“Yang mana mil ?”

“Kejadian ketika mama kehilangan uang 150 rupiah yang tersimpan di bawah bantal ?”

Kemudian di balik ujung telephon yang nun jauh di sana, mama berteriak, (ini yang membuat bulu roma saya merinding setiap kali mengingatnya)

“Mil, sampai mama meninggal, mama tidak akan melupakannya.” (suara mama semakin pilu dan menyayat hati),

“Gara-gara uang itu hilang, mama dicaci-maki di depan banyak orang. Gara-gara uang itu hilang mama dihina dan direndahkan di depan banyak orang. Pada waktu itu mama punya hutang sama orang kaya di kampung kita mil. Uang itu

sudah siap dan mama simpan di bawah bantal namun ketika mama pulang, uang itu sudah tidak ada. Mama memberanikan diri mendatangi orang kaya itu, dan memohon maaf karena uang yang sudah mama siapkan hilang.

Mendengar alasan mama, orang itu merendahkan mama mil. Orang itu mencaci-maki mama mil. Orang itu menghina mama mil, padahal di situ banyak orang. rasanya mil. Mamamu direndahkan di depan banyak orang padahal bapakmu pada waktu itu guru ngaji di kampung kita mil tetapi mama dihinakan di depan banyak orang. SAKIT. SAKIT. SAKIT rasanya.”

Dengan suara sedu sedan setelah membayangkan dan mendengar penderitaan dan sakit hati yang dialami mama pada waktu itu, saya bertanya, “Mama tahu siapa yang mengambil uang itu ?”

“Tidak tahu mil…mama tidak tahu.”

Maka dengan mengakui semua kesalahan, saya menjawab dengan suara serak,

“Ma, yang mengambil uang itu saya ma….., maka melalui telphon ini saya memohon keikhlasan mama. Ma, tolong maafkan jamil ma…., jamil berjanji nanti kalau bertemu sama mama, jamil akan sungkem sama mama. Maafkan saya ma, maafkan saya….”

Kembali terdengar suara jeritan dari ujung telephon sana,

“Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim….. Astaghfirullahal ‘Azhim…..Ya Allah ya Tuhanku, aku maafkan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Maafkanlah dia ya Allah, ridhailah dia ya Rahman, ampunilah dia ya Allah.”

“Ma, benar mama sudah memaafkan saya ?”

“Mil, bukan kamu yang harus meminta maaf. Mama yang seharusnya minta maaf sama kamu mil karena terlalu lama mama memendam dendam ini. Mama tidak tahu kalau yang mengambil uang itu adalah kamu mil.”

“Ma, tolong maafkan saya ma. Maafkan saya ma?”

“Mil, sudah lupakan semuanya. Semua kesalahanmu telah saya maafkan, termasuk mengambil uang itu.”

“Ma, tolong iringi dengan doa untuk istri saya ma agar cepat sembuh.”

“Ya Allah, ya Tuhanku….pada hari ini aku telah memaafkan kesalahan orang yang mengambil uangku karena ia adalah putraku. Dan juga semua kesalahan-kesalahannya yang lain. Ya Allah, sembuhkanlah penyakit menantu dan istri putraku ya Allah.”

Setelah itu, saya tutup telephon dengan mengucapkan terima kasih kepada mama. Dan itu selesai pada pukul 10.00 wib, dan pada pukul 11.45 wib seorang dokter mendatangi saya sembari berkata,

“Selamat pak jamil. Penyakit istri bapak sudah ketahuan.”

“Apa dok?”

“Infeksi prankeas.”

Saya terus memeluk dokter tersebut dengan berlinang air mata kebahagiaan, “Terima kasih dokter, terima kasih dokter. Terima kasih, terima kasih dok.”

Selesai memeluk, dokter itu berkata,

“Pak Jamil, kalau boleh jujur, sebenarnya pemeriksaan yang kami lakukan sama dengan sebelumnya. Namun pada hari ini terjadi keajaiban, istri bapak terkena infeksi prankeas. Dan kami meminta izin kepada pak Jamil untuk mengoperasi cesar istri bapak terlebih dahulu mengeluarkan janin yang sudah berusia 8 bulan. Setelah itu baru kita operasi agar lebih mudah.”

Setelah selesai, dan saya pastikan istri dan anak saya selamat, saya kembali ke Bogor untuk sungkem kepada mama bersimpuh meminta maaf kepadanya,

“Terima kasih ma…., terima kasih ma.”. Namun…., itulah hebatnya seorang ibu. Saya yang bersalah namun justru mama yang meminta maaf. “Bukan kamu yang harus meminta maaf mil, mama yang seharusnya minta maaf.”

Pesan pak Jamil di akhir kisah,

“Kalau kita punya kesalahan sama mama kita, maka mintalah maaf kepadanya, dan jangan menunggu waktu lebaran.

Kenapa istri saya sakit tidak kunjung sembuh dan uang tabungan saya habis ? karena itu terkuras oleh energi negatif saya berupa mengambil uang. Uang itu memang tidak seberapa, 125 rupiah namun karena energi dicaci, direndahkan dan diremehkan di depan banyak orang terkumpul menjadi satu dan itu sangat membuat ibu saya tersiksa, dan mungkin mendoakan kejelekan kepada orang yang mengambil uangnya, maka hal itu sudah cukup menguras uang tabungan saya dan ujian berupa sakitnya istri yang tidak kunjung sembuh. Energi negatif berbuah negatif dan energi positif berbuah positif.”


Friday, November 19, 2010

Anggun Pesona Aurat Terpelihara

Pernahkah kita terfikir, mengapa Islam mensyariatkan wanita menutup dan menjaga aurat mereka? Betapa Islam hadir untuk memartabatkan kaum wanita, tetapi wanita sendiri tidak menyedari hakikat itu. Jika dibandingkan wanita Islam dengan bukan Islam, wanita ...Islam begitu bertuah kerana telah disyariatkan untuk menutup aurat. Cuba lihat wanita barat yang meluncur di atas ais dengan hanya memakai bikini atau mungkin tanpa berpakaian. Merekalah yang sebenarnya telah didiskriminasikan. Menjadi tatapan setiap manusia yang memandang tanpa sekelumit pun perasaan malu. Maruah yang perlu dijaga dipertontonkan sewenang-wenangnya tanpa timbul perasaan bersalah. Seolah-olah tidak bernilainya mereka di mata masyarakat. Sedarkah anda wahai wanita bahawa Islam telah menerangkan dengan jelas kepada kita, siapakah yang selayaknya melihat aurat kita di dalam al-Quran. "Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya." [Surah An-Nur: 31] Konklusinya dengan lebih mudah, mahram seorang wanita, yang boleh melihat auratnya ialah lelaki yang haram dikahwininya buat selamanya sama ada kerana keturunan, perkahwinan atau susuan. Ia merangkumi;Bapa kandung Bapa mertua Bapa susuan Anak kandung Anak tiri (yakni anak suami) Anak susuan Saudara lelaki kandung Saudara lelaki susuan Anak saudara lelaki Bapa saudara Namun wanita kini, mereka sendiri dengan sesuka hati mendedahkan aurat dan mahkota mereka tanpa rasa berdosa kepada yang bukan mahram. Malah lebih parah lagi, lelaki yang seharusnya menjadi pelindung dan pembimbing kepada kaum wanita membiarkan sahaja isteri, anak, adik, sahabat dan saudara mereka mendedahkan aurat. Tidakkah kaum lelaki ini merasa tercabar dan cemburu melihat wanita yang di bawah tanggungjawab mereka yang sepatutnya hanya mereka melihat aurat mereka tetapi, sebaliknya lelaki lain juga mendapat HAK yang sama? Dimana istimewanya lelaki yang bergelar suami berbanding dengan lelaki lain di luar sana yang mendapat HAK yang sama dengannya? Apakah mereka merasa biasa dengan situasi itu? Sungguh rugi dan dayuslah mereka. "Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani." [Surah Al-Ahzab:59] Dan tahukah anda lelaki, bahawa ada empat golongan lelaki yang akan ditarik wanita ke neraka kelak andai mereka tidak melaksanakan tanggungjawab mereka.. 01.Ayahnya Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan anak-anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji, dan sebagainya. Dia membiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup hanya memberi kemewahan dunia saja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya. 02.Suaminya Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di luar rumah, menghias diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan muhrim. Apabila suami berdiam diri walaupun dia seorang alim, misalnya solat tidak lalai, puasa tidak tinggal, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya kelak. 03.Abangnya Apabila ayahnya sudah tiada, tanggung jawab menjaga wanita jatuh ke bahu abang-abangnya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya saja, sementara adik perempuannya dibiarkan melencong dari ajaran Islam, tunggulah tarikan sang adiknya di akhirat nanti. 04.Anak lelakinya Apabila seorang anak tidak menasihati ibu perihal tindak-tanduk yang menyimpang dari Islam. Bila ibu membuat kemungkaran pengumpat, membuka aurat, dan lain sebagainya maka anak lelaki itu akan ikut ditanya serta diminta pertangungjawabannya di akhirat kelak. Jadi bersediakah anda kaum lelaki untuk ditarik ke nereka oleh anak, isteri, adik dan ibu anda? Oleh itu, laksanakanlah tanggungjawab anda bagi memastikan wanita-wanita ini tidak menarik anda ke neraka tetapi memimpin anda ke Jannah. Kita pula sebagai kaum wanita seharusnya menjaga martabat kita selaku wanita yang mana sudah jelas Islam memandang tinggi martabat wanita. Nah, apalagi yang kita mahu, syurga terbentang sedia, masih neraka yang didamba? Sungguh rugi dan celakalah jika demikian rupa. Wallahu'alam

Thursday, November 18, 2010

KETIKA MAHU M'CARI CAL0N..

KETIKA MAHU M'CARI CAL0N...~ by Ahlan Wasahlan سيتي فاطمه on Sunday, October 17, 2010 at 11:27am 1. KETIKA MENCARI CALONJanganlah mencari isteri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kitaJanganlah mencari suami, tapi carilah ayah bagi anak-anak kita. 2. KE...TIKA MELAMARAnda bukan sedang meminta kepada orang tua/wali si gadis,tetapi meminta kepada Allah melalui orang tua/wali si gadis. 3. KETIKA AKAD NIKAHAnda berdua bukan menikah di hadapan penghulu,tetapi menikah di hadapan Allah 4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHANCatat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendoa'kan anda, kerana anda harus berfikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk BERCERAI kerana menyia-nyiakan do'a mereka. 5. KETIKA MALAM PERTAMABersyukur dan bersabarlah.Anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat. 6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGASedarilah bahawa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalanbertabur bunga, tapi juga semak belukar yang penuh onak dan duri. 7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA GOYANGJangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justrusemakin erat berpegang tangan 8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK.Cintailah isteri atau suami anda 100% 9. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK.Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda,tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%. 10.KETIKA EKONOMI KELUARGA MERUDUMYakinlah bahawa pintu rezeki akan terbuka lebar berbanding lurusdengan tingkat ketaatan suami dan isteri. 11.KETIKA EKONOMI BERKEMBANGJangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingikita semasa menderita 12.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secarabertanggung jawab apabila isteri memerlukan pertolongan Anda. 13.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI Tetaplah berjalan dengan gemalai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasilmenyelesaikan semua pekerjaan. 14.KETIKA MENDIDIK ANAKJangan pernah berpikir bahawa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidakpernah marah kepada anak,kerana orang tua yang baik adalah orang tua yang jujurkepada anak .... 15.KETIKA ANAK BERMASALAHYakinilah bahawa tidak ada seorang anakpun yang tidak mahu bekerjasama dengan orang tua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya. 16.KETIKA ADA PIL.Jangan diminum, cukuplah suami, isteri sebagai ubat.

Wednesday, November 17, 2010

Allah tau apa yg t'baik utk kta...ada hikmah di sbalik d0a kta yg blm t'makbul..b'sgka baiklah dgn A

Allah tau apa yg t'baik utk kta...ada hikmah di sbalik d0a kta yg blm t'makbul..b'sgka baiklah dgn Allah....! by Ahlan Wasahlan سيتي فاطمه on Monday, November 1, 2010 at 10:23pm Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah ambillah kesombonganku dariku."Allah berk...ata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya. " Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat."Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara." Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kesabaran."Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri." Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku kebahagiaan. "Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu." Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan."Allah berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada-Ku." Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat." Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal." Ketika manusia berdo'a, "Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain,Sebesar cinta-Mu padaku. Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti .!!" Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, sementara orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya- tanpa susah payah. Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat. Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek lalu kita melihat tukang ais. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum ais dapat mengubati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan ais. Orang tua kita tentu lebih tahu kalau ais penyakit kita lbh parah. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan ais. Orang tua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum ais yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.

Tuesday, November 16, 2010

Tuhan..kenapa semua yang aku inginkan tidak bisa aku miliki????


Tuhan..kenapa semua yang aku inginkan tidak bisa aku miliki???? by Ahlan Wasahlan سيتي فاطمه on Thursday, November 4, 2010 at 7:26pm by RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF Saat aku mulai mencintai seseorang aku ditinggalkan Saat aku sangat mengharap...kannya dia menghilang Ketika aku mulai merasakan bahagia aku dicampakkan Ketika aku sangat membutuhkannya dia memilih yang lain Aku bertanya pada Tuhan Yaaa.. Tuhan..kenapa semua yang aku inginkan tidak bisa aku miliki???? Tuhan menjawab karena kamu tidak pernah merasa yakin memilikinya aku kembali bertanya tapi mengapa pada saat aku bahagia dia meninggalkanku Tuhan "karena kamu tidak pernah memahami apakah dia bahagia bersamamu" Tuhan " Aku tidak akan memberikan pasangan yang baik untukmu, jika kamu masih kasar" "Aku tidak akan memberikan pasangan yang setia untukmu, disaat kamu selalu mencari yang terbaik" "Aku tidak akan menganugrahkan seseorang yang sabar bagimu sedangkan kamu masih egois" "Aku akan memberikan pasangan untukmu yang sesuai untukmu, maka perbaikilah dirimu sesuai dengan apa yang kamu inginkan dari pasangan hidupmu" Sesungguhnya wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji,dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yg keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yg baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (Surga). (QS. An-Nur [24]:26)

Monday, November 15, 2010

BERAKHLAK BAIK TP X TUTUP AURAT vs BERAKHLAK BURUK TP TUTUP AURAT...???


BERAKHLAK BAIK TP X TUTUP AURAT vs BERAKHLAK BURUK TP TUTUP AURAT...??? by Ahlan Wasahlan سيتي فاطمه on Monday, October 25, 2010 at 12:36am Melihat komentar di nota saya berkenaan 'Don't Judge A Book By Its Cover', masih wujud soalan-soalan berkait berk...enaan menutup aurat, bertudung tetapi berperangai buruk dan bercanggah dengan akhlak Islam. Justeru, bagi menjawab dan mengulas hal itu, saya siarkan sekali lagi artikel yang telah pernah disiarkan di nota FB saya pada bulan Januari yang lalu sebagai bacaan semula dan rujukan semua. SOALAN: Untuk pengetahuan ustaz,ibu saya telah menyuruh saya memakai tudung ketika saya berumur 13 tahun lagi. Saya hanya menurut katanya kerana bimbang dimarahi. Walaupun begitu, sekarang saya tidak lekat memakai tudung. Ini diketahui oleh ibu saya, dia hanya mampu membebel dan berkata, adik nak buat dosa, adik tanggung la sendiri, ibu dah buat apa yang patut. Sekarang saya sudah bekerja dan hanya memakai tudung di tempat kerja sahaja kerana di tempat saya, tindakan undang-undang akan dikenakan sekiranya pekerja tidak memakai tudung. Saya tahu hukum tidak menutup aurat, tetapi buat waktu sekarang, hati saya tidak terbuka lagi untuk terus menutup aurat (rambut dan leher). Cara pemakaian saya tidak seperti rakan-rakan saya yang menutup aurat. Mereka bertudung tetapi pemakaian mereka tidak melambangkan imej mereka. Baju, seluar ketat yang menampakkan susuk tubuh. Bagi yang memakai baju kurung, ada yang dari kain yang nipis dan jarang. Bagi yang berbaju kebaya, ianya terlalu ketat, berkain belah sehingga menampakkan betis dan jarang. Ada yang tidak memakai seluar tetapi memakai skirt panjang. Walaupun begitu, ianya ketat dan menampakkan garis pakaian dalam yang dipakainya. Tudung yang dipakai pula tidak menutupi dada. Lelaki- lelaki yang memandang tidak berkelip melihat mereka. Ada juga rakan saya yang betul-betul menutup aurat tetapi perangai dan kelakuan mereka lebih teruk dari perempuan yang tidak memakai tudung. Tidak menunaikan solat, panjang tangan, mengumpat, melayan lelaki yang bukan muhrim, pengotor dan pelbagai karenah lagi. Walaupun saya tidak memakai tudung, saya menjaga solat, pemakaian dan tingkah laku saya. Kawan-kawan saya ini ada menyuruh saya supaya terus memakai tudung tetapi saya tidak mahu menjadi hipokrit. Saya mahu berubah kerana saya sendiri yang ingin berubah. Saya mahu melakukannya dengan ikhlas, bukan kerana disuruh. Saya tahu hari itu akan tiba tetapi bukan sekarang. Semoga ALLAH membuka hati saya untuk terus memakai tudung. Amiin... - Diera - JAWAPAN: Ada beberapa perkara yang saudari utarakan dalam soalan dan ingin saya berikan respon ringkas. Iaitu :- 1) Isu tidak mahu bertudung (menutup aurat) tanpa ikhlas kerana tidak mahu hipokrit serta tidak mahu berubah kerana disuruh. Sebenarnya isu ini telah agak banyak saya sentuh di dalam artikel-artikel yang lalu seperti berikut :-* Aurat wanita apa sudah jadi? * Wanita, aurat dan Kerjaya Namun demikian, disebabkan soalan ini ada menyentuh beberapa isu yang agak semasa dan kerap, saya berasa perlu untuk memberikan ulasan tambahan. Begini ulasannya, Allah swt dan RasulNya telah mengarahkan seluruh wanita muslimah untuk menutup aurat dan bukan hanya bertudung. Justeru, sama ada seseorang itu ikhlas atau tidak, suka atau tidak, disuruh oleh orang lain atau terbit dari hatinya sendiri, dia tetap WAJIB di sisi Allah untuk melaksanakan kewajiban itu. Sebagaimana seorang pemandu tidak berhemah warganegara Malaysia yang menetap di United Kingdom (UK), dia akan terpaksa mengubah cara pemanduannya kerana hemah pemandu di UK amat tinggi, sesiapa sahaja yang kurang berhemah akan segera mendapat teguran pemandu lain, malah adakalanya pemandu lain akan segera menelefon polis atau mencatat nombor plat kereta untuk diadukan kepada polis. Atas sebab itu, pemandu yang asalnya ‘brutal' di Malaysia, TERPAKSA berubah di UK. Tidak kiralah sama ada dia berubah kerana hipokrit, terpaksa, tidak ikhlas atau apa jua sebab lauaran. Hakikatnya, dia MESTI berubah, kerana itu adalah system dan regulasinya. Mengabaikannya akan membawa mudarat kepada diri sendiri dan pemandu orang lain. Sama seperti menutup aurat dan bertudung, itu adalah regulasi oleh agama Islam, mengabaikannya akan membawa mudarat spiritual kepada diri sendiri dan juga orang lain (kerana setiap lelaki yang melihat aurat wanita bukan mahram, akan berdosa dan dosanya dikongsi bersama oleh wanita tersebut).! Justeru itu, hipokrit tidak boleh sama sekali menjadi PENGHALANG untuk mengerjakan semua KEWAJIBAN agama, termasuk menutup aurat. Ia adalah arahan Allah dan hak Allah untuk menguji hambanya. Sama seperti mendirikan solat, membayar zakat, puasa Ramadhan dan semua arahan serta larangan Islam yang lain, sama ada seseorang itu ikhlas atau tidak, terpaksa atau tidak. Kewajiban untuk melakukan semua arahan wajib dan menjauhi larangan yang diharam tetap tertanggung di atas bahunya, walaupun dia tidak ikhlas atau masih gagal mencapai tahap Ikhlas. Apa yang perlu diusahakan adalah terus menerus berusaha memperoleh ikhlas semasa melaksanakan perintah dan menjauhi larangan itu. Itu boleh dianggap sebagai adalah level kedua kesempurnaan ibadah. Level pertama adalah mesti melaksanakan tuntutan Islam. Perlu diingat, jika seseorang menutup aurat dan menunaikan solat secara ikhlas atau separa ikhlas, maka dia akan beroleh ganjaran sekadar keikhlasannya. Namun tanggungjawab fizikal yang diwajibkan oleh agama dikira sudah terlaksana secara zahirnya. ATAU kata lainnya, tatkala itu dia hanya BERDOSA SEKALI iaitu kerana tidak melaksanakannya secara ikhlas, tetapi dia terhindar dari dosa tidak mengerjakan yang wajib ke atasnya secara zahir. Namun jika dia degil dan tidak menutup aurat, tidak juga solat atas alasan TIDAK IKHLAS, TIDAK MAHU HIPOKRIT dan sebagainya. Tindakannya itu menjadikannya BERDOSA di sisi Allah secara fizikal dan juga spiritual, atau dalam kata lainnya, dia berdosa DUA KALI. Dosa di level pertama dan kedua sekaligus, malah lebih musnah apabila dosa level pertama itu sangat mudah bercambah apabila ia berjangkit kepada orang lain, seperti apabila sahaja ada mata lelaki bukan mahram yang melihat, ketika itu dosa bukan hanya dua kali tetapi sebanyak mata lelaki yang melihat. Adapun bagi mereka yang tidak ikhlas tadi, at least dia sudah terselamat dari cambahan dosa dari mata lelaki. Kesimpulannya, ‘ingin berubah hasil hati sendiri', ‘tidak ikhlas' dan ‘tidak mahu hipokrit' itu semuanya hanya bisikan syaitan yang ingin menyesatkan hamba Allah agar terus menerus menjauhi kewajibannya. Sedarlah agar jangan lagi terpedaya, ingatlah berterusan dalam dosa sedang mengetahui hukumnya akan terus menerus menambah besar kemurkaan Allah swt dan akan menjadikan diri sama sekali TIDAK MAMPU berubah di satu hari nanti yang diharapkan. 2) MEREKA YANG BERTUDUNG TAPI TIDAK SEMPURNA DAN BERAKHLAK BURUK. Sebelum mengulas, isu sebegini telah pernah saya ulas sbeelum ini di artikel : Bertudung Sambil Hina Hukum Kembali kepada persoalan saudari, dari bait-bait ayat saudari, kelihatan saudari begitu benci dan terganggu serta terkesan dengan keburukan akhlak dan cara tutupan aurat rakan sekerja yang lain yang dikatakan memakai tudung tetapi ketat dan sebagainya. Sehingga saudari merasa mereka semua hipokrit, buruk perangai, pengotor dan sebagainya, walau bertudung. Sebelum itu, saya perlu ingatkan saudari dikira bertuah kerana mendapat kerja di sebuah syarikat yang begitu perihatin dalam masalah agama sehingga mewajibkan kakitangan mereka untuk menutup aurat. Satu perkara mesti jelas juga, semua wanita yang bertudung tetapi berbaju ketat, skirt panjang terbelah, berbaju kebaya sempit dan sebagainya, semua mereka berada di satu level pada pandangan Islam. Iaitu SEMUA SEDANG MELAKUKAN DOSA DAN SEMUA TIDAK MENUTUP AURAT. Justeru, adalah SALAH bagi saudari menganggap ‘rakan sekerja itu' SEBAGAI MENUTUP AURAT TETAPI BURUK AKHLAK DAN BEROSA. Sebabnya, mereka juga TIDAK MENUTUP AURAT. Malah jika mereka benar-benar menutup aurat sekalipun, adalah SALAH untuk merujuk kepada mereka dalam menetap pendirian sama ada saudari perlu sudah sampai masa untuk menutup aurat atau tidak. Ingatlah bahawa yang diwajibkan oleh Allah bukanlah hanya bertudung kepala dan menutup leher, tetapi menutup seluruh bahagian aurat tubuh sebagaimana yang telah saya terangkan di dalam artikel ‘Aurat Wanita Apa Sudah Jadi' Selain itu, adalah salah sama sekali dalam hal ehwal agama, untuk kita membandingkan diri kita dengan mereka yang lebih buruk agama dan akhlak. Ia adalah teknik Syaitan uuntuk menghentikan seseorang dari melakukan usaha pemulihan diri kepada yang lebih baik. Jelas dari hadis Nabi s.a.w, dalam hal agama dan kepatuhannya, kita mesti sentiasa melihat mereka yang lebih dari kita, agar kita terus berusaha Manakala dalam hal keduniaan, barulah kita disuruh oleh Islam untuk melihat mereka yang kurang berbanding kita, agar kita lebih tahu untuk bersyukur dan tidak dijangkiti penyakit tamak. Sabda Nabi :- خَصْلَتَانِ من كَانَتَا فيه كَتَبَهُ الله شَاكِرًا صَابِرًا وَمَنْ لم تَكُونَا فيه لم يَكْتُبْهُ الله شَاكِرًا ولا صَابِرًا من نَظَرَ في دِينِهِ إلى من هو فَوْقَهُ فَاقْتَدَى بِهِ ونظر في دُنْيَاهُ إلى من هو دُونَهُ فَحَمِدَ اللَّهَ على ما فَضَّلَهُ بِهِ عليه Ertinya : Dua perkara yang sesiapa dapat perolehinya akan ditulis dirinya sebagai hamba yang bersyukur dan sabar, sesiapa yang gagal dalamnya, tidak akan ditulis sebagai orang bersyukur dan sabar. Iaitu sesiapa yang melihat tentang agamanya kepada mereka yang jauh lebih baik darinya, lalu ia berusaha mengikutinya, dan dalam hal keduniaan mereka melihat kepada orang- orang yang kurang darinya sehingga ia memuji Allah atas nikmat yang diperolehinya .. ( Riwayat At-Tirmidzi, 4 /665 ; Hadis Sohih menurut Tirmidzi dan Albani) 3) WALAUPUN TIDAK MEMAKAI TUDUNG (MENUTUP AURAT) TETAPI MASIH JAGA SOLAT DAN MAMPU MENJAGA TINGKAH LAKU.Tahniah atas kemampuan saudari untuk terus menjaga solat dan menjaga tingkah laku, namun solat yang hakiki dan ikhlas akan menghasilkan seorang yang gerun melakukan dosa, serta akan mendorong sesoerang untuk tanpa lengah menunaikan tanggungjawab yang diarahkan Allah. Namun apabila saudari terus redha dalam pembukaan aurat sedangkan saudari menunaikan solat, ia bermakna solat saudari juga bermasalah. Tapi jangan pula mengatakan, "kalau begitu saya tak mahu solat kerana tak mahu hipokrit", ia telah kita bincang di atas tadi. Juga, buktikan kepada diri bahawa jagaan solat saudari adalah benar-benar sebuah ketaatan dan bukan hanya kosong tanpa isi. Tanda awal ia adalah benar-benar sebuah solat adalah saudari akan terbuka hati dengan cepat untuk menutup aurat tanpa terkesan dek buruk perangai orang sekitar yang kononnya menutup aurat tetapi buruk. Justeru, saya menasihatkan saudari agar segera keluar dari jenis individu yang saudari sendiri benci (bertudung atau tutup aurat tapi tak solat, mengumpat dsbgnya). Saudari membenci perangai mereka tetapi dari sudut pandangan agama, saudari sebenanrya adalah sebahagian dari mereka kerana : Mereka yang menutup aurat dan buruk perangai adalah sama darjatnya dengan mereka yang solat tapi tidak menutup aurat. Kedua-duanya tidak bertanggungjawab terhadap Allah dan sedang melakukan dosa. Malah saudari juga patut bersyukur mendapat ibu yang prihatin soal kewajiban agama, terlalu ramai ibu di zaman ini yang hanyut dan lebih suka anak perempuan mereka mengikuti gaya yang disukai syaitan iaitu seksi. Lalu apabila ibu menyuruh, Allah juga mengarahkan, maka saudari bukan sahaja berdosa kerana aurat saudari yang terbuka, malah juga berdosa kerana tidak mematuhi suruhan dan harapan ibu, selain berdosa melanggar arahan Allah. Bukankah mentaati ibu dalam hal yang tidak membawa dosa adalah WAJIB. Dan jatuh derhaka bagi seorang anak yang mengguris perasaan ibu, khususnya dalam hal nasihat ibu untuk kita mentaati arahan Allah swt. 4) BUKAN SEKARANG MASA UNTUK BERUBAH? Jika bukan sekarang, maka adakah apabila sudah terlantar di rumah mayat baru ingin beurbah. Sedarilah wahai diri, bahawa kematian akan datang secara tiba-tiba dan tiada sebarang jaminan umur masih panjang beberapa minggu lagi. Kebaikan dan pelaksanaan tanggungjawab jangan sesekali ditangguhkan, kelak tidak kempunan di hadapan Allah. Moga Allah membantu saudari untuk segera berubah dan terbuka untuk menerima jawapan ini. Saya juga doakan saudari untuk segera berHIJRAH KE ARAH kebaikan, dan teruslah kita semua berusaha untuk ikhlas dalam semua amalan kita.

Sunday, November 7, 2010

Jangan Putus Asa Daripada Rahmat Allah dan Binalah Rasa Cinta Kepada Allah


Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,

Hidup di dunia ini, penuh dengan dugaan dan cabaran. Manusia sering terlupa bahawa hidup di dunia ini adalah medan ujian yang perlu dihadapi dengan hati yang tabah dan penuh kesabaran. Manusia sering berputus asa dengan rahmat Allah apabila di uji dengan ujian yang berat. Dia tidak sanggup menghadapinya dengan hati yang tenang dan sering putus asa dan kecewa. Hakikat sebenarnya kesusuahan di dunia ini adalah bersifat sementara, kerana matlamat kehidupan sebenarnya adalah di hari akhirat.

Ada yang diuji dengan pasangan hidup yang buruk akhlaknya dan tidak bertanggungjawab memenuhi tuntutan hidup berkeluarga, ada yang di uji denagn anak-anak yang tidak mendengan nasihat ibu bapa dan sanggup menderhakai orang tuanya, ada yang diuji dengan penyakit yang berpanjangan belum bertemu penawarnya, ada yang diuji dengan kemewahan harta benda hingga lupa daratan hidup bergelumangan dengan noda dan dosa dan tidak mahu lihat dibawah untuk memberi bantuan fakir miskin. Ada yang dipilih menjadi pemimpin masyarakat kekuasaan dan kemewahan ada di hujung jari, tetapi gagal menjadi pemimpin yang adil. Tidak kurang juga ada yang diuji dengan kemiskinan dan tidak bersyukur hingga sanggup meninggalkan ibadah fardu semata-mata bekerja siang malam mencari harta dunia.

Dunia hari ini tidaklah keterlaluan jika ia disifatkan sebagai dunia yang asing. Asing kerana ia tampak begitu berjaya mengasingkan rasa kasih dan cinta kepada Allah dari benak hati manusia hingga tidak lagi gemar berjinak-jinak dengan Allah SWT. Akhirnya, segala bentuk cinta dunia yang bersifat sementara pantas mengambil alih takhta di hati manusia. Sehingga cinta palsu menyumbang kepada segala kejahatan dan kerosakan di muka bumi.

Dalam mengingatkan kita mengenai fenomena ini, seorang ulama besar bernama Sheikh Abu Madyan ada menyatakan : “Barang siapa yang sibuk dengan tuntutannya terhadap dunia, nescaya dibalakan dengan kehinaan di dalamnya”.

Maka di antara bentuk kehinaan itu ialah dipalingkan hati dari merasakan dirinya mendapat bahagian cinta dari Allah SWT dan menyebabkan hilangnya rasa baik sangka terhadap-Nya.

Allah S.W.T. masih mencurahkan belas rahmat, ihsan dan kasih-Nya yang tidak berbelah bahagi. Walaupun pada setiap saat dan waktu hamba-hamba-Nya berterusan melakukan maksiat dan mengingkari suruhan-Nya. Hal ini, menunjukkan kehebatan dan kebesaran kasih dan cinta Allah SWT terhadap kita semua.

Walau demikian, sehebat manapun cahaya cinta Ilahi di sekeliling kita, ia tidak akan menyinari kehidupan kepada mereka yang buta mata hatinya. Inilah yang menjadikan jiwa insan kosong dan sunyi walaupun dikelilingi harta kemewahan, anak-pinak dan sahabat handai.

Situasi ini menjadikan dirinya berasa terbeban menunaikan tanggungjawab syarak lantaran jiwanya yang kosong dari nikmat bermesra dan bermunajat ke hadrat Allah SWT. Situasi malang ini mungkin turut melanda orang yang berilmu jika sentuhan manhaj atau madrasah cinta Ilahi ini tidak mereka temukan dan terapkan dalam perjalanan mereka.

Di antara kunci menemukan sentuhan cinta Ilahi adalah dengan kita bertafakur tentang pelbagai hakikat keluasan cinta-Nya itu. Sesungguhnya seluas mana pun rasa cinta dan kasih yang dipersembahkan oleh makhluk kepada al-Khaliq tidak sedikit pun mampu menyaingi setitis kasih Allah terhadap hamba-Nya.

Yang demikian itu adalah sifat Allah Yang Mulia di mana rahmat dan kasih sayang-Nya sentiasa mendahului kemurkaan-Nya. Keharuman kasih Allah SWT kepada manusia turut tersebar wangiannya melalui perutusan Rasulullah S.A.W.

Allah SWT berfirman, maksudnya: Sesungguhnya Allah telah menganugerahkan kurniaan-Nya ke atas orang-orang beriman tatkala mengutuskan buat mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri. (Surah Ali-Imran ayat 164)

Nabi SAW adalah Utusan Allah yang menyebarkan rasa kasih dan kerahmatan ini melalui ucapan kata-kata, perilaku dan akhlaknya. Maha Suci Allah yang telah mengutus baginda SAW sebagai penyempurna bagi kemuncak akhlak yang mulia. Baginda SAW bersabda, maksudnya: “Sesungguhnya aku diutuskan untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.

Walaupun Allah SWT berhak menzahirkan kedudukan-Nya sebagai Tuhan sekelian alam dengan apa cara yang dikehendai-Nya, kita akhirnya menerima risalah-Nya melalui sentuhan cinta hamba pilihan-Nya, Nabi Muhammad SAW.

Melalui risalah rahmat dan mahabbah (kasih sayang) itu, segala makhluk di muka bumi ini dapat menadah titis-titis rahmat dan kasih Allah SWT mengikut sekadar mana yang diizinkan oleh-Nya. Mereka yang kafir tetap diberi peluang mendengar, meneliti, merenung dan mencari jalan hidayah serta tidak terus diazab berdasarkan kekufurannya.

Kaum munafik tidak diperintahkan agar dibunuh. Bahkan selagi lidahnya menyaksikan “Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah”, maka darah dan hartanya terpelihara di sisi Islam walaupun hakikat kesudahan mereka adalah di tingkat terbawah dari tingkatan neraka Jahanam.

Demikian juga bagi kaum yang fasiq. Mereka diberi ruang dan peluang mencari jalan hidayah sepanjang kehidupannya dan bertaubat membersihkan diri daripada dosa-dosa lalu, tanpa diturunkan azab secara terus seperti mana yang melanda umat nabi-nabi terdahulu.

Sahabat yang dimuliakan,

Inilah sikap pemurah dan belas ihsan Allah SWT kepada makhluk-Nya, sedangkan Allah SWT tidak sedikitpun berkehendak atau perlu kepada makhluk-Nya seperti firman-Nya dalam hadis qudsi yang bermaksud: “Wahai hamba-hamba-Ku, kalian tidak akan dapat menggunakan sesuatu kemudaratan untuk memudaratkan-Ku dan tidak akan dapat menggunakan sesuatu yang bermanfaat untuk memberikan sesuatu manfaat kepada-Ku”.

Melalui hadis qudsi ini Allah SWT menerangkan bahawa setiap maksiat hamba-Nya itu tidak sedikitpun dapat menggoncang kerajaan dan kekuasaan-Nya atau mengurangkan kehebatan-Nya. Dan setiap ibadat hamba-Nya itu tidak sedikitpun memberi manfaat kepada-Nya. Bahkan kekallah kerajaan Allah SWT gagah perkasa dan berdiri dengan sendiri-Nya tanpa memerlukan bantuan makhluk-makhluk-Nya.

Maka hakikat sebenar Allah SWT memerintahkan hamba beribadat dan menunaikan perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya ialah demi kasih sayang dan rahmat-Nya. Ia agar manfaat semua itu kembali kepada para hamba-Nya, juga untuk faedah dan kebaikan mereka sendiri di dunia dan di akhirat.

Peringatan inilah yang zahir dalam firman Allah yang bermaksud : "Dan sesiapa yang berjihad sesungguhnya dia berjihad untuk dirinya sendiri, sesungguhnya Allah adalah Maha Kaya daripada (memerlukan) sekelian alam. (Surah al-Ankabut ayat 6)

Di antara tanda cinta Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya juga, Dia sentiasa membuka pintu keampunan-Nya kepada mereka yang melampaui batas dan menzalimi diri sendiri dengan melakukan dosa dan maksiat.

Malah, Allah SWT melarang para hamba-Nya berputus asa dari rahmat dan kasih sayang-Nya walau sebesar mana pun dosa dan maksiat yang mereka lakukan. Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Katakanlah, wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas (melakukan dosa), janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah… "

(Surah al-Zumar ayat 53)

Allah SWT dengan sifat Pengasih dan Penyayang-Nya membuka seluas-luasnya pintu keampunan buat mereka dengan pelbagai jalan. Di antara jalannya adalah memperbanyakkan amal kebajikan kerana ia adalah penghapus kejahatan.

Selain itu, memperbanyakkan istighfar memohon keampunan kepada-Nya sebagaimana dalam maksud sebuah hadis qudsi: “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian melakukan kesalahan (dosa) pada waktu malam dan siang, sedangkan Aku mengampunkan dosa keseluruhannya, maka pohonlah keampunan daripada-Ku, nescaya Aku akan mengampunkan kalian”.

Memperbanyakkan istighfar dan taubat juga adalah tanda seorang mukmin yang benar dan sempurna dalam keimanannya. Oleh kerana itulah, sekalipun baginda SAW terpelihara daripada melakukan dosa dan maksiat, baginda melazimi istighfar 70 kali setiap hari.

Sabda Nabi S.A.W. yang bermaksud : "Sesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah serta bertaubat kepada-Nya sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari semalam."

Nabi SAW beristighfar bukan kerana melakukan dosa dan kelalaiannya sebab adalah mustahil bagi kedudukan dan darjat baginda . Sebaliknya, istighfar baginda adalah istighfar ibadah sebagai suatu munajat dan berlazat-lazat dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.

Inilah suatu gambaran keistimewaan dan kesempurnaan Rasulullah SAW bagi sesiapa yang telah dibukakan oleh Allah SWT pintu hatinya untuk mengenali-Nya.

Sahabat yang dikasihi,

Cinta Allah terhadap hamba-Nya seperti yang dipetik dari hadis Nabi S.A.W. lebih hebat daripada kasih seorang ibu yang sentiasa bersungguh-sungguh menjaga, mempertahankan dan menjamin keselamatan bayinya yang masih kecil.

Jika kasih ibu dipuja dan dinobatkan begitu tinggi oleh manusia , maka seharusnya cinta dan kasih Tuhan itu lebih dipuji, dipuja dan didaulatkan. Justeru, wajarlah cinta Ilahi itu dibalas dengan rasa pengagungan, taat setia dan menjunjung perintah dengan penuh keikhlasan, keazaman dan keluhuran budi.

Manusia yang meletakkan keagungan cintanya kepada Allah S.W.T. jika berlaku pertembungan di antara cinta sesama manusia dengan cita kepada Allah, maka dia sanggup meninggalkan cinta sesama manusia dan mengutamakan cintanya kepada Allah S.W.T.

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud : “Tidak ada (kewajipan) taat pada makhluk dalam hal berbuat maksiat kepada Allah” (Hadis Riwayat Muslim).

Jika sekiranya arahan makhluk samaada ibu bapa, suami, isteri, pemimpin negara, ketua pejabat dan sesiapa saja yang kita sanjung, bertentangan dengan arahan Allah dan Rasul-Nya maka wajib kita tinggalkan sebagai cinta dan kasih kita kepada Allah dan Rasul-Nya yang tidak berbelah bagi dan menutamakan arahan Allah dan Rasul-Nya.

Demikianlah keistimewaan dan keajaiban bagi hati yang telah disinari cahaya kasih dan cinta Allah SWT. Maka tiada lagi pilihan bagi golongan beriman selain berusaha mencari jalan memburu kasih dan cinta-Nya. Terdapat pelbagai jalan melalui amal kebajikan dan peribadatan untuk meraih kasih-Nya, sebanyak nafas yang keluar masuk di jasad insan.

Memburu cinta Allah juga bererti memburu cinta para kekasih Allah yang boleh menyampaikan kita kepada Allah. Apabila kita dihimpunkan bersama para kekasih Allah SWT yang benar-benar mendapat pandangan khusus dan inayah-Nya, pada saat itulah segala kalam bicara, tindak-tanduk dan seruan kita menjadi cerminan bagi kita melalui diri dan peribadi Rasulullah SAW.

Semoga kita semua benar-benar dapat mengecapi nikmat cinta Ilahi. Cinta Tuhan Yang Maha Tinggi dan diberinya kasih dan rahmat-Nya kepada kita melalui firman-Nya yang bermaksud: "Dialah Tuhan Yang telah menurunkan hujan setelah mereka (manusia) berputus asa dan Dia sentiasa menyebarkan rahmat-Nya serta Dialah Tuhan yang mengurniakan pertolongan dan Tuhan Yang Maha Terpuji. (Surah asy-Syura ayat 28).


Tuesday, November 2, 2010

Mengapa Yahudi Terlalu Inginkan BAITULMAQDIS?


Mengapa Yahudi Terlalu Inginkan BAITULMAQDIS .??Pada masa Nabi Daud dan Sulaiman, para Yahudi semuanyaa taat kepada Allah. Nabi Sulaiman mempunyai satu mukjizat iaitu sangat kaya, menguasai angin, jin, mesgastua. Pada zaman tersebut jin tunduk kepada Nabi Sulaiman dan mereka banyak membawakan emas kepada Nabi Sulaiman sehinggakan di bawah laut pun Ifrit tolong ambilkan.

Masa Nabi Sulaiman mengarahkan pembinaan Masjid Al-Aqsa, semua jin patuh dengan perintah tersebut dan mereka membuat dengan bersungguh-sungguh bersama dengan para Yahudi dan manusia lain sampaikan mereka tidak sedar kewafatan Nabi Sulaiman.

Nabi Sulaiman wafat ketika berdiri atau duduk atas kerusi semasa memerhatikan jin dan manusia membina Masjid Aqsa. Sampai masa siap sepenuhnya, barulah kewafatan baginda dipertunjukkan dengan anai-anai makan tongkat baginda dan jasad baginda terjatuh. Ini nak menunjukkan bahawa jin juga tidak mengetahui perkara ghaib.

Selepas kewafatan baginda, Yahudi telah berpecah belah dan kembali ke tabiat lama mereka, menyembah berhala dan melakukan penindasan. Ada juga yang masih taat menyembah Allah, namun banyak dari mereka kembali menyembah berhala Baal, berhala Dagon (seperti lambang Starbuck), berhala Jehovah, berhala Osiris dan ada juga yang menyembah syaitan (Baphomet dan Lucifer)

Para penyembah syaitan ini telah membina satu lagi bangunan berdekatan Kompleks Masjidil Aqsa yang mana mereka namakan Solomon Temple untuk melakukan ritual penyembahan syaitan dan akan menjadi istana kepada al-Masih Dajjal. Ini diketuai oleh King Hiram the Thyre. Mereka mengangkut kebanyakan emas yang dipercayai banyak di Masjid Aqsa ke Solomon Temple tersebut.

Selepas banyak melakukan penindasan, mereka diserang oleh kaum Assyria yang memusnahkan kota mereka dan mereka bangun semula. Selepas itu pula diserang habis-habisan oleh kerajaan Rom yang memusnahkan kota Yahudi sehingga menjadi padang jarak padang terkukur, tinggal satu dinding sahaja yang sekarang menjadi Tembok Ratapan (Wailling Wall) yang mana Barrack Obama dan George W. Bush serta bekas Presiden Amerika yang lain melakukan ritual menangisi di tembok tersebut.

Selepas itu mereka berasimilasi dengan kerajaan Rom dan menjadi pembodek tegar kerajaan Rom. Selepas itu Nabi Isa diutuskan kepada mereka dan mereka rasakan Nabi Isa adalah ancaman terhadap kekuasaan mereka. Lalu mereka menghasut pemerintah Rom supaya membunuh Nabi Isa. Tetapi Nabi Isa diangkat ke sisi Allah secara hidup-hidup dan dengan jasad dan orang lain ditukarkan ke rupa Nabi Isa. nabi Isa akan turun semula menjelang kiamat.

Yahudi sekarang terlalu inginkan Baitulmuqaddis disebabkan mereka percaya masih banyak lagi emas yang belum sempat diangkut oleh mereka sejak dulu. Mereka percaya bahawa dengan emas dan makanan mereka dapat menguasai dunia. Sila baca Protokol of Zion (dari buku The International Jews, Henry Ford)

Protocol No. 22: The Power of Gold

In our hand is the greatest power of our day-Gold: In two days we can procure from our storehouses any quantity we may please.

Dan lagi satu misi yang lebih penting kenapa mereka mahukan sangat Baitulmaqdis adalah untuk membina semula Solomon Temple yang runtuh semasa serangan oleh Rom dahulu agar dapat menjadi Kiblat penyembah syaitan dan juga sebagai istana kepada Raja yang akan ditabalkan oleh mereka menjelang tahun 2020.

Protocol No. 24: King of the Jews

The king of the Jews must not be at the mercy of his passions, and especially of sensuality: on no side of his character must he give brute instincts power over his mind. Sensuality worse than all else disorganizes the capacities of the mind and clearness of views, distracting the thoughts to the worst and most brutal side of human activity.

Kesimpulannya, Yahudi terlalu hendakkan baitulmuqaddis disebabkan EMAS, membina semula Solomon Temple dan menunggu penabalan Raja Yahudi iaitu al-Masih Dajjal yang akan bersemanyam di Solomon Temple tersebut.