Wednesday, October 27, 2010

7 Golongan Yg Akan Dpt Lindungan ArasyNYA

1. Pemimpin (imam) yang adil.

2. Lelaki apabila mengingati ALLAH bersendirian menitis airmatanya.

Hadirnya perasaan takut kepada ALLAH walaupun bersendirian sehingga menitis airmatanya. Ianya bukan saja-saja tetapi hadir dari hati yang menginsafi kebesaran ALLAH.

3. Lelaki yang bersedekah dan tidak pula dimegah-megahkannya.

Pemberian yang mengharapkan balasan dari Ilahi tidak akan diperbesar-besarkan. sebaliknya akan dilakukan secara tersembunyi. Sehingga digambarkan seolah-olah tangan yang kiri tidak mengetahuinya apa yang disedekahkan oleh tangan kanan. Lupakan kebaikan dan pemberian kita, sebaliknya banyak mengingatkan kesilapan dan kesalah diri kita terhadap ALLAH dan orang lain.

Rebutlah peluang ini, jadilah orang yang beruntung di akhirat. Tiada yang mustahil untuk kita lakukan. Jadilah hambaNYa yang ikhlas dan redha atas segala yang berlaku. Semoga kita semua tergolong dalam golongan orang yang mendapat perlindunganNYA selalu

Setiap yang dipertanggungjawabkan akan dipersoalkan kembali kelak. Maka bergembiralah kepada mana-mana peminpin yang dapaat berlaku adil. Pemimpin di sini termasuklah seorang suami yang memimpin isteri dan anak-anak. Seorang isteri yang memimpin anak-anaknya dan sebagainya.

4. Pemuda yang membesar dalam ibadah kepada Allah.

Naungan Ilahi ini juga dijanjikan kepada lelaki dan perempuan yang sentiasa hidup dalam ibadah kepada Allah. Sentiasa menyedari bahawa Allah melihat segala perbuatannya. Di mana segalanya di bawah kawalan dan naungan Ilahi.

5. Lelaki yang hatinya sentiasa rindukan (teringat-ingatkan) rumah Allah.

Begitu jua bagi lelaki yang hatinya sentiasa rindukan rumah Allah. Tertunggu-tunggu setiap masa untuk beribadah di dalamnya. Baik untuk sembahyang wajib lima waktu setiap hari dan untuk ibadah lain.

6. Dua orang lelaki yang cinta mencintai kerana Allah bertemu dan berpisah kerana ALLAH.

Dalam satu hadis Rasulullah bersabda: "Allah telah mengutuskan malaikat kepada seorang lelaki semasa dalam perjalanan untuk menziarahi saudaranya kerana Allah". Lalu malaikat bertanya: "Nak kemana?" Dijawab: "Aku mahu menziarah saudara ku! ! .." Tanya malaikat lagi: Untuk apa?" lelaki itu menjawab: Tiada apa-apa tujuan." Ditanya lagi: "Apa hubungan dengan kamu?" Lalu dijawab oleh lelaki itu"Tiada apa-apa hubungan." Ditanya lagi: " Apa budinya kepada kamu?" Dijawab "Tiada apa-apa pun." Ditanya lagi quot; Apa tujuannya?" Lelaki itu menjawab: " Aku mencintainya kerana Allah." Berkata malaikat: sesungguhnya Allah telah mengutusku kepada mu untuk memberitahu bahawa kerana kecintaanmu kepadanya maka ALLAH telah mengizinkan kamu memasuki syurgaNYA." (Riwayat Muslim) Perasaan sayang dan kasih terhadap orang lain bukan kerana ada tujuan lain. Bukan untuk memikat anak gadisnya atau hartanya, sebaliknya hanya mengharap keredhaan Ilahi. Hanya kerana Allah hubungan ini dieratkan.

7. Seorang lelaki yang dirangsang oleh seorang perempuan berdarjat lagi cantik untuk berzina, lalu ia berkata: "Tidak! Aku takutkan ALLAH" (inni akhofullah) Sesiapa yang takut untuk berbuat kesalahan, takut kepada ALLAH dan azab api neraka akan sentiasa mendapat perlindungan dari-NYA.

Monday, October 25, 2010

Mengapa Manusia Tidak Mendapatkan Kebahagiaan


BERBAHAGIALAH

Iman itu menghilangkan kegelisahan dan menghapuskan kesedihan. Ia adalah teman orang-orang yang bertauhid dan penghibur bagi orang-orang yang beribadah.

Apa yang telah lewat tidak akan kembali; apa yang telah hilang berarti mati; maka janganlah memikirkan yang telah hilang karena dia telah mati dan lenyap.

Bersikaplah ridha terhadap takdir. Zikir akan mewujudkan hati yang tenang, melenyapkan kesedihan, menghidupkan hati dan menghapuskan dosa..

Jangan tunggu ucapan terimakasih dari seseorang, Cukuplah dari Allah balasannya… Jangan kecewa ketika menemukan orang yang tak kenal balas budi, dengki dan hasad.

JIKA engkau berada di pagi hari , maka JANGAN tunggu hingga sore hari. HIDUPLAH DALAM BATASAN HARI ITU, , fokuskan konsentrasi anda untuk memperbaiki kondisi anda pada hari itu. Tinggalkanlah masa depan hingga dia datang. Jangan pikirkan hari esok karena JIKA ANDA MEMPERBAIKI HARI INI NISCAYA HARI ESOK AKAN LEBIH BAIK .

PERBARUILAH HIUDUP INI, VARIASIKANLAH cara-cara hidup anda dan UBAHLAH RUTINITAS yang anda jalani sehari-hari. BERSYUKURLAH kepada Rabbmu atas nikmat agama, akal, kesehatan, nama baik, pendengaran, penglihatan, rezeki, keturunan dan lainnya.

HIDUPLAH dengan Al-Quran dengan menghafalnya, mempelajarinya dan memahaminya karena Al-Quran adalah obat paling manjur untuk menghilangkan kesedihan dan kegelisahan.

MAAFKANLAH orang yang menzalimimu, SAMBUNGLAH tali silaturahim orang yang memutuskan silaturahim denganmu, BERILAH orang yang tidak pernah memberimu dan BERSIKAP LEMBUTLAH pada orang yang berbuat buruk pada anda , niscaya anda akan dapatkan kebahagiaan dan keamanan. PERBANYAKLAH ISTIGFAR , karena bersama istigfar terdapat rezeki, jalan keluar, keturunan, ilmu yang bermanfaat, dimudahkannya urusan dan dihapuskannya dosa-dosa.

MERASA PUASLAH dengan bentuk tubuh anda, potensi anda, keluarga anda dan rumah anda, niscaya anda akan memperoleh kedamaian dan kebahagiaan. Bahwa sesungguhnya bersama kesulitan itu terdapat kemudahan dan jalan keluar akan datang setelah kesempitan.

BERSIKAPLAH OPTIMIS dan JANGAN PUTUS ASA . BERBAIK SANGKALAH pada Rabb-Mu serta berharaplah segala kebaikan dan keindahan dari-Nya. BERGEMBIRALAH dengan pilihan ALLAH bagimu, karena itu pastilah YANG TERBAIK .

Musibah akan MENDEKATKAN kita kepada Allah, mengajarkan untuk berdoa, menghilangkan kesombongan, ujub dan kebanggaan.

BERBUAT BAIKLAH kepada orang lain, BERIKANLAH kebaikan-kebaikan pada orang yang membutuhkan bantuan, orang sakit, orang miskin dan anak yatim. JAUHILAH berburuk sangka, BUANGLAH kesedihan dan imajinasi buruk serta pemikiran-pemikiran yang sakit.

KETAHUILAH bahwa KESULITAN-KESULITAN akan membuka pendengaran, penglihatan, menghidupkan hati, menundukkan nafsu, membuat ingat hamba dan menambahkan pahala.

KEBANYAKAN yang ditakuti itu tidak terjadi, kebanyakan dari kesulitan yang pernah didengar tidak terbukti, kepada Allahlah terdapat segala kecukupan

Dialah yang menjaga dan tempat kita minta tolong.

Hati- hatilah jangan sampai berbuat dosa, karena dosa adalah sumber kegelisahan dan kesedihan, dosa menjadi sebab segala bencana, musibah dan problem.

Melepaskan pandangan kepada yang haram akan menumbuhkan kegelisahan, kesedihan dan luka dalam hati. Sedangkan orang yang bahagia adalah orang yang menundukkan pandangannya dan takut terhadap Rabbnya.

Pikirkanlah RAHMAT ALLAH SWT yang maha pengasih, Dia mengampuni pelacur yang memberi minum seekor anjing, memberikan tobat kepada orang yang telah membunuh seratus orang, MENGEMBANGKAN TANGAN-NYA untuk mengampuni orang-orang yang BERTAUBAT dan mengajak orang-orang nasrani untuk bertaubat.

Jika anda ingin BERBAHAGIA BERSAMA ORANG LAIN , perlakukanlah mereka sesuai dengan apa yang ANDA INGINKAN ATAS PERLAKUAN MEREKA , jangan kritik milik mereka serta jangan rendahkan kedudukan mereka.

Kebahagiaan TIDAK TERLETAK pada kedudukan, keturunan ataupun harta, namun terletak pada agama, ilmu pengetahuan, adab dan meraih cita-cita.

MEMBERI MAAF adalah lebih lezat daripada MEMBALAS DENDAM , BEKERJA itu lebih nikmat daripada menganggur, QANAAH itu lebih besar dari harta , dan KESEHATAN itu lebih baik dari KEKAYAAN .

Orang yang tidak berbahagia dirumahnya tidak akan berbahagia di tempat lain, orang yang tidak dicintai keluarga niscaya tidak akan dicintai siapapun. Orang yang menyia-nyiakan hari ini maka ia akan menyia-nyiakan hari esoknya.

JAUHILAH sifat cemas dan bimbang karena ia adalah racun . HINDARI sifat mudah menyerah karena ia berarti sifat kebinasaan. BUANGLAH jauh-jauh sifat malas karena ia menjerumuskan pada kegagalan. HiNDARI sikap TIDAK KONSISTEN baik dalam berkata maupun berbuat karena sesungguhnya ia bersumber dari RENDAHNYA MANAJEMEN DIRI .

KEJUJURAN membawa kepada KETENANGAN , DUSTA membawa KEGELISAHAN . Perasaan malu adalah perisai hidup, ilmu adalah pembeda, kefasihan berbicara adalah perhiasan dan sikap diam adalah hikmah dan kebijaksanaan.

TIGA TEMAN YANG HARUS DIMILIKI : KEGEMBIRAAN, KETENANGAN, dan SEMANGAT YANG TINGGI . TIGA MUSUH YANG HARUS DIJJAUHI : yaitu SIFAT PESIMIS, BIMBANG dan PUTUS ASA .

Tidak ada yang lebih MENYADARKAN selain KUBURAN , tidak ada yang lebih MEMBAWA SIAL l daripada melakukan MAKSIAT , Tidak ada sikap hidup yang lebih MULIA daripada ZUHUD dan tidak ada yang memberi KEPUASAN kecuali sikap QANAAH .

“DIALAH YANG MENGHILANGKAN BALA , MENGAMPUNI DOSA , MEMBERI REZEKI, MENYEMBUHKAN PENYAKIT, MENYELAMATKAN DARI BENCANA , MEMBEBASKAN DARI KETERIKATAN DAN MEMBALUT LUKA YANG TERANIAYA. BERMUNAJATLAH KEPADA ALLAH SWT, NISCAYA DIA AKAN MEMENUHINYA. KEMUKAKANLAH SEGALA KEBUTUHAN KEPADA-NYA. UTARAKANLAH SEGALA KEINGINANMU DI HADAPAN-nYA , MINTALAH REZEKIMU dan ADUKANLAH KEADAANMU "

BERDOALAH KEPADA-KU , NISCAYA AKAN AKU PERKENANKAN BAGIMU (AL-mukmin 60)

"UMATKU ADALAH UMAT YANG DIRAHMATI " (HR Ahmad)

KEMULIAAN TIDAK BISA DIUKUR dengan keturunan , gelar atau tingkat pendidikan. Tetapi orang yang memiliki usaha keras, ketabahan, keaktifan dan kesabaranlah yang akan dapat meraih KEMULIAAN . Orang yang tidak berbahagia berada dirumah maka tidak akan bahagia di tempat lain. Ketahuilah sesungguhnya sebaik-baik tempat untuk menentramkan diri ,menenangkan pikiran dan menjauhkan dari beban hidup adalah rumah. BAITI JANNATI .

Hati-hatilah bergaul dengan orang yang suka bersikap PESIMIS karena ketika engkau perlihatkan sekuntum bunga yang indah padanya maka yang ia lihat hanya duri-durinya.Ketika engkau bawakan segelas air padanya , maka yang ia lihat hanya kotoran didalamnya. Demikian juga ketika engkau memuji kebaikan/ manfaat matahari dihadapannya maka yang ia rasakan hanya panasnya.

KESALAHAN KITA kita hanya merasa gelisah dan TAKUT KEPADA SELAIN ALLAH , bahkan hampir sebagian kehidupan diisi dengan ketakutan. Kita takut dan cemas akan terlambat, takut akan tersalah, takut akan terburu2, takut tidak makan, takut dimarahi dsb.

Tidak ada tutup kecuali suatu saat akan terbuka, tidak ada ikatan kecuali suatu saat akan terlepas. Tidak ada sesuatu yang jauh kecuali akan mendekat. Tidak ada yang hilang kecuali akan ditemukan. Tetapi ingatlah semua itu membutuhkan proses dan waktu. Kegagalanmu dalam meraih suatu kesuksesan di satu tempat akan engkau temukan gantinya ditempat lain dan hal tersebut akan dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dan bermanfaat dimata orang lain.

Diatas segalanya hanya orang- orang yang bertakwalah yang benar-benar akan berbahagia.

SELAMAT BERBAHAGIA......

(Dr. Aidh Al-Qarni)

Bismillahir-Rahmanir-Rahim .....

Anakku yang mulia, yang aku sayangi, yang aku cintai, cucu-cucuku. Aku akan menceritakan sebuah kisah.

Tuhan menciptakan manusia dengan cara yang indah. Lalu Tuhan bertanya kepadanya, “Apa yang kamu inginkan?”

Manusia menjawab, “Aku menginginkan hidup yang tenteram. Aku ingin menyembahmu, Oh Tuhan. Aku ingin beribadah kepadaMu. Lalu aku akan mendapatkan ketenangan hati. Inilah yang aku inginkan. Aku mohon engkau memberikannya kepadaku!”

“Baiklah”, kata Tuhan. “Apa yang kamu ingingkan?”

“Aku ingin menjadi raja. Setelah itu aku bisa beribadah kepadaMu dengan tenang.”

“Baiklah, kamu bisa menjadi raja.”

Setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Bagaimana kabarmu ? Apakah kamu sudah merasa tenang sekarang?”

“Tidak, aku tidak merasakan ketenangan,” keluh manusia. “Oh Tuhan, aku membutuhkan kekayaan. Agar hidupku menjadi tenang.”

Lalu Tuhan memberikannya segala kekayaan dunia kepadanya, dan setelah beberapa waktu Dia bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?”

“Tidak, Oh Tuhan, aku tidak tenang.”

“Apa yang kamu inginkan?”

“Aku ingin hidup dengan wanita yang cantik. Setelah itu baru hatiku tenang.”

Lalu Tuhan memberikannya seorang wanita yang kecantikannya bagaikan rembulan yang indah.

Lalu setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?”

“Tidak, Oh Tuhan, aku tidak tenang. Aku menginginkan sebuah istana yang terlihat seperti surga. Setelah itu aku baru tenang.”

“Baiklah, kata Tuhan, lalu Tuhan memberikan istana yang keindahannya seperti surga. Setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Apakah kamu tenang? Apakah kamu sudah merasa tenang sekarang?”

“Oh Tuhan, andaikata Engkau memberikanku sebuah taman bunga yang bagus, setelah itu aku baru dapat hidup dengan tenang. Aku membutuhkan sebuah taman yang indah seperti surga.”

Lalu Tuhan memberikannya sebuah taman bunga yang indah, dan setelah beberapa saat Dia bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?”

“Tidak, aku tidak tenang,” keluh manusia. “Disini banyak lebah dan serangga yang menggigitku dan menyengatku, dan bau dari tempat ini membuatku alergi dan sakit kepala. Aku tidak mendapatkan ketenangan apapun.”

“Kamu tidak tenang sekarang?”

“Tidak, Tuhan. Aku menginginkan angin sepoi-sepoi yang menyegarkan. Jika aku mendapatkan angin yang wangi dan menyegarkan, baru aku bisa hidup dengan tenang.”

“Baiklah”, kata Tuhan, dan Dia memberikan beberapa wewangian, angin yang segar. Setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?”

“Oh Tuhan, aku tidak tenang, walaupun angin itu menyegarkanku, aku tidak tenang.”

“Jadi, apa yang kamu inginkan?”

“Oh Tuhan, berikan aku keturunan. Aku akan hidup tenang jika aku mempunyai keturunan.”

“Baiklah, Aku berikan engkau keturunan,” kata Tuhan. Setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?

“Tidak, aku tidak tenang.”

“Lalu apa yang kamu inginkan?” tanya Tuhan.

“Aku ingin menjadi seorang pemimpin dunia. Setelah itu aku baru merasa tenang.”

Tuhan menjadikannya seorang pemimpin dunia, dan setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?”

“Oh Tuhan. Jika saja aku dapat melakukan suatu keajaiban, aku akan menemukan ketenangan. Aku rasa itu yang aku butuhkan.”

“Lakukanlah keajaiban. Kau dapat melakukan empat ratus trilliun sepuluh ribu keajaiban.Kau dapat melalukan apapun yang kau pikir bisa kau lakukan. Setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Apakah kau tenang sekarang?”

‘Tidak, oh Tuhan. Ketenangan belum juga datang.”

“Lalu apa yang kamu ingingkan?”

“Andaikata aku dapat menjadi seorang yang bijak, aku akan mendapatkan ketenangan. Lalu aku dapat memberikan ketenangan kepada setiap orang.”

Lalu Tuhan merubahnya menjadi seorang yang bijak, setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?”

”Tidak, aku tidak tenang.”

“Lalu apa yang kamu inginkan?”

“Jika saja aku dapat melakukan perjalanan dengan sebuah pesawat ke tempat yang jauh, jika saja aku dapat melihat seluruh negara-negara di dunia, aku akan mendapatkan ketenangan.”

“Baiklah,” kata Tuhan, dan Dia memberikannya sebuah pesawat. Setelah beberapa waktu, Tuhan bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?”

“Tidak, aku tidak merasakan ketenangan. Aku sendirian disini.”

“Lalu apa yang kamu inginkan?”

“Jika saja aku dapat konstan dalam berdoa, aku akan dapat mencapai ketenangan.”

“Baiklah, lalu berdoalah,” kata Tuhan, dan setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?”

“Sebenarnya, aku tidak tenang. Aku duduk disini dan berdoa, tetapi aku tidak dapat konsentrasi. Pikiranku melayang-layang. Aku tidak tenang.”

“Jadi apa yang kamu inginkan? Ketenangan seperti apa yang kamu inginkan?

“Mungkin jika aku mempunyai lima atau enam wanita yang dapat melayaniku dan menghormatiku, lalu aku akan mendapatkan ketenangan.”

“Baiklah, engkau dapat memiliki selusin wanita. “Jadi Tuhan memberinya selusin wanita, dan setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?”

“Tidak, ketenangan belum datang juga.”

“Apa yang kamu inginkan?”

“Aku menginginkan baju yang berlapiskan permata. Mungkin keindahan permata akan menghilangkan kesedihanku, dan Aku akan hidup bahagia penuh dengan ketenangan.”

Kemudian Tuhan memberikannya seluruh permata yang terbaik dari dunia, dan setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?”

“Tidak. Kilauan cahaya permatanya terlalu terang dan menyakiti mataku. Aku tetap tidak tenang.”

“Lalu apa yang kamu inginkan?”

“Jika aku tidak lapar, aku dapat beribadah kepadaMu.”

“Baiklah,” kata Tuhan, lalu Tuhan mengambil kelaparan dari manusia. Setelah beberapa waktu Tuhan bertanya, “Apakah kamu tenang sekarang?”

“Tidak, Tuhan. Aku terlalu kurus. Aku tidak dapat melihat dengan baik, dan aku sulit ketika jalan.”

“Lalu apa yang kamu inginkan? Apa yang kamu inginkan?”

“Oh Tuhan, ratap manusia. “Aku tidak mengerti apapun. Kau memberiku begitu banyak, tapi aku tidak mengerti apapun. Aku tidak tahu mengapa aku tidak bahagia. Tolong jelaskan kepadaku kenapa aku tidak merasakan ketenangan hati.”

Lalu Tuhan menjelaskan, “Sebelum sifatKu datang kepadamu, kau tidak akan pernah merasakan ketenangan hati. Sebelum kearifanKu datang kepadamu, kau tidak akan pernah tenang. Tidak ada hal lain yang membuatmu tenang.

Anakku, Tuhan telah memberikan segala sesuatu yang diminta manusia. Dia memberikan dunia, Dia memberikan kekayaan, Dia memberikan segalanya, tetapi apakah manusia mendapatkan ketenangan? Tidak. Manusia telah hidup dengan jangka waktu yang lama, tetapi apakah ia telah mencapai ketenangan? Apakah ia mendapatkan ketenangan melalui keajaiban? Apakah ia mendapatkan ketenangan melalui doa? Apakah manusia akan tenang walaupun dia tidak akan pernah merasa kelaparan? Apakah harta bendanya membuatnya tenang? Apakah kekuasaan akan membuatnya tenang? Apakah ketenangan datang melalui wanita? Kenapa manusia tidak tenang? Kenapa memiliki semua hal ini tetap tidak dapat membuat manusia tenang?

Permata hatiku yang menyinari mataku, Kita tidak dapat mencapai ketenangan melalui semua hal tersebut. Tuhan memberikan segala sesuatu yang kita minta, Dia memberikan apa yang kita harapkan, Dia memberikan apapun yang kita inginkan. Tetapi hal-hal ini tidak pernah memberikan kita ketenangan, dan kita bahkan mulai menyalahkan Tuhan.

Kita harus memikirkan apa yang akan membuat kita tenang. Apakah permata dari ketenangan? Apa yang memberikan kita ketenangan? Jika kita memikirkannya dan mengerti, lalu kita akan menemukan kebahagiaan didalam hidup kita. Kita tidak dapat menemukannya melalui emas atau dunia atau wanita atau anak, melalui kekuasaan, melalui politik, melalui pesawat, melalui lautan, melalui matahari atau bulan. Kita tidak akan pernah mendapatkan ketenangan melalui hal tersebut.

Tuhan memberikan kita segalanya, permata hatiku yang menyinari mataku, tetapi apa yang membuat kita tenang? Apakah seorang raja memiliki ketenangan? Apakah seorang presiden memiliki ketenangan? Apakah orang-orang yang kaya memiliki ketenangan? Apakah para penguasa dunia memiliki ketenangan? Apakah para karyawan memiliki ketenangan?

Apalah para orang tua memiliki ketenangan? Apakah orang yang telah menikah memiliki ketenangan? Apakah orang yang mempunyai taman-taman yang indah memiliki ketenangan? Apakah orang yang mempunyai kolam renang memiliki ketenangan? Tidak. Kita tidak akan pernah menemukan ketenangan melalui hal tersebut. Kita akan di bodohi pada akhirnya, idiot. Kita hanya akan berakhir sebagai manusia yang bodoh.

Berpikirlah. Apakah ketenangan itu? Apa yang memberi kita ketenangan? Ketenangan hati adalah sifat-sifat Tuhan, bertindak sesuai Tuhan, bersikap sesuai petunjuk Tuhan, bertingkah laku baik sesuai petunjuk Tuhan, berbuat baik sesuai petunjuk Tuhan, bertindak atas dasar kebajikanNya Tuhan, cintaNya Tuhan, belas kasihNya Tuhan, keadilanNya Tuhan, kedamaianNya Tuhan, kesabaranNya Tuhan, ketabahanNya Tuhan, kesukaanNya Tuhan, percaya kepada Tuhan, memuji Tuhan, dan Ihklas dan Tawakal kepada Tuhan. Kearifan yang murni dan sifat-sifat ini akan memberikan manusia ketenangan. Tidak ada hal lainnya.

Oleh sebab itu, permata hatiku yang menyinari mataku, ketika kita mengerti maksud hal tersebut, kita akan mendapatkan ketenangan hati. Ketika kita telah membangun sifat ini didalam diri kita, kita akan tenang dan tenteram. Selain itu, kita tidak akan pernah tenang. Anakku yang aku sayangi. Kita harus memikirkan hal ini. Untuk menemukan kebebasan bagi jiwa kita, pertama kita harus mengetahui apa yang membuat kita tenang. Lalu kita akan mencapai tahap Kasih Sayang Tuhan, Surga, dan Kerajaan Tuhan. Kita dapat menjadi wakil (khalifa)Nya Tuhan, hidup dengan penuh kebebasan, tanpa kelahiran atau kematian. Tidak ada apapun yang dapat membuat kita tenang.

Setiap dari kita harus memikirkannya dari hati kita. Kita harus membuka hati kita, pikirkan tentang hal ini, dan amati dengan penuh kesadaran. Lalu kita akan mengetahui bahwa hanya keadaaan ini yang bisa memberikan kita ketenangan. Kita tidak dapat meraih ketenangan melalui hal apapun.


Sunday, October 10, 2010

Sedekah Adalah Saham Tiada Rugi


"Katakanlah kepada hamba2 Ku yang beriman, 'hendaklah mereka mendirikan solat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tiada jual beli dan persahabatan". (Surah Ibrahim:31)

Sedekah adalah Saham Yang Tiada Rugi (Andai Di penuhi Syarat-syaratnya)

Rasulullah saw bersabda: "Takutilah kamu akan api neraka sekalipun hanya dengan (bersedekah) setengah butir tamr (kurma)". - (Bukhari dan Muslim)

Firman Allah swt: "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang2 mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka... Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka brgembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang benar." - Surah At-Taubah-ayat 111

Jangan anggap pemberian itu Hak Kita, sebenarnya didalam harta kita ada Hak Mereka, yakni orang lain.

Rasulullah saw. Bersabda yang bermaksud: "Sesiapa yang mempunyai kenderaan yang melebihi dari keperluannya sendiri hendaklah bersedekah kepada orang yang tidak mempunyai kenderaan dan sesiapa yang mempunyai lebihan bekalan makanan hendaklah ia bersedekah kepada orang yang tidak mempunyai apa-apa bekalan makanan. Selanjutnya baginda menyebut bermacam-macam lagi harta benda yang baginda teringat hingga kami lihat bahawasanya tidak ada seorang pun dari kami yang benar-benar mempunyai kelebihan" (Hadith Riwayat Muslim)

1. Islam menggalakkan umatnya supaya memberi pertolongan dan bantuan kepada orang-orang yang susah dan orang-orang yang memerlukan bantuan samaada dari segi harta benda, kewangan dan sebagainya.

2. Hikmah bersedekah ialah untuk mengelakkan daripada mementingkan diri sendiri sebaliknya mengeratkan persaudaraan didalam Islam.

3. Bagi golongan yang kaya yang mempunyai harta kekayaan yang banyak digalakkan bersedekah dengan memberi bantuan makanan kepada golongan yang amat memerlukan,

bantuan basikal untuk kanak–kanak kesekolah atau apa-apa sumbangan yang diperlukan bagi meraka yang amat memerlukan.

Rasulullah saw. Bersabda yang bermaksud:

"Tidak akan dikurangi harta dengan sebab bersedekah, Allah tidak menambah keampunan seseorang hamba melainkan seseorang itu ditambahkan dengan kemuliaan. Tidaklah seseorang itu merendah diri kerana mengharapkan keredhaan Allah melainkan akan diangkatkan darjatnya". (Riwayat Muslim)

1. Orang yang bersedekah dengan ikhlas kerana Allah Taala tidak perlu bimbang tentang kekurangan hartanya kerana Allah Taala berjanji menambahkan keberkatan ke atas hartanya itu.

2. Keampunan yang diberikan oleh Allah keatas hambanya adalah semata mata sebagai suatu kemuliaan Allah kepadanya.

3. Hamba yang sentiasa mengharapkan keredhaan Allah dan bersifat tawadduk serta rendah diri akan diangkatkan darjatnya.

4. Islam menggalakkan umatnya sepaya rajin bersedekah. Bagi orang-orang yang kaya hendaklah membelanjakan hartanya ke jalan yang diredhai Allah dengan memberi sumbangan kepada golongan yang amat memerlukan.

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٲلَهُمۡ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ۬ مِّاْئَةُ حَبَّةٍ۬‌ۗ وَٱللَّهُ يُضَـٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ‌ۗ وَٱللَّهُ وَٲسِعٌ عَلِيمٌ

Bandingan (derma) orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai; tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji dan (ingatlah), Allah akan melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan Allah Maha Luas (rahmat) kurniaNya, lagi Meliputi ilmu pengetahuanNya.

(Surah Al-Baqarah 2: Ayat ke 261)


Friday, October 1, 2010

Memakmurkan Masjid


Dari Ubai bin Kaab r.a katanya: "Ada seorang lelaki yang setahuku dialah yang paling jauh tempat tinggalnya dari masjid. Walaupun begitu dia tidak pernah ketinggalan bersolat jamaah.

Kata orang kepadanya: "Alangkah baiknya jika kamu membeli seekor keldai untuk tunggangan kamu di malam gelap atau di panas terik". Dia menjawab: "Aku tidak suka tinggal berdekatan dengan masjid kerana aku ingin supaya setiap langkahku pergi dan pulang dari masjid ditulis Allah pahalanya bagiku". Sabda Rasulullah SAW : "Allah mengumpulkan pahala semuanya itu bagi mu". (Muslim)

Panggilan Allah

Begitu indah ‘panggilan Allah’ sehingga orang yang benar-benar beriman akan segera berganjak dari kesibukan mereka untuk segera menyahut panggilan-Nya. Demikian juga banyak sekali keutamaan yang diberikan kepada mereka yang memakmurkan rumah Allah (masjid). Maka sesuai dengan kemajuan hari ini juga, banyak surau-surau dan masjid yang cantik dibina bagi memudahkan kita untuk solat berjemaah. Apatah lagi jika surau atau masjid itu terletak berdekatan dengan kediaman kita.

Tidak perlu kita berkenderaan untuk ke sana. Namun kelazimannya manusia sentiasa tidak bersyukur di atas nikmat tersebut yang jika direnungkan amat ketara sekali pengabaiannya. Ini terbukti apabila kebanyakan masjid tinggal terbiar, sunyi sepi tanpa dimakmurkan oleh ahli kariah masing-masing sedangkan fungsi masjid amat luas iaitu selain menjadi tempat mendirikan solat ia juga berfungsi sebagai tempat untuk melaksanakan aktiviti ceramah, majlis ilmu, aktiviti kemasyarakatan dan sebagainya.

Hari ini apa yang menjadikan masjid meriah hanyalah jika tiba bulan puasa dan hari raya. Meskipun kedudukan masjid tidak jauh ternyata kita tidak tertarik untuk ke sana. Kata orang, hujan atau ribut tetap diharungi kerana hendak mematuhi peraturan kerja. Tetapi jika hendak ke masjid, meskipun tidak hujan, panas, jauh sekali ribut petir kita tetap tidak pergi ke masjid. Betapa kita menilai bahawa pemberian gaji dan pemberian pahala itu seakan sesuatu yang asing. Kerja untuk dunia dan solat untuk akhirat.

Sedangkan kerja juga suatu ibadah yang ganjarannya selain datang dari manusia yang berupa gaji, ia juga datang daripada Allah yang dengan sifat Pemurah-Nya memberikan kita rezeki (melalui kerja tersebut) dan Dia jugalah yang memberikan kita pahala jika kerja itu diniatkan sebagai ibadah yang dilakukan kerana Allah. Maka kita selaku manusia sewajarnya bersyukur kepadanya dengan datang beramai-ramai ke masjid untuk memakmurkan rumah-Nya yang sekalipun kita tidak diberi gaji untuk itu tetapi yang penting kita dikurniakan pahala dan keberkatan oleh-Nya.

Bukankah itu sebaik-baik jalan bagi manusia menuju kesejahteraan hidup memandangkan bahawa bumi ini adalah milik Allah dan kita hanyalah makhluk yang kerdil yang menumpang sementara di atasnya. Justeru hidupkanlah masjid sebagai tempat untuk menunaikan ibadah secara berjemaah selain mendirikannya di rumah secara sendirian ataupun bersama keluarga.

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَن يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Hanyasanya yang layak memakmurkan (menghidupkan) masjid-masjid Allah itu ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat serta mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan tidak takut melainkan kepada Allah, (dengan adanya sifat-sifat yang tersebut) maka adalah diharapkan mereka menjadi dari golongan yang mendapat petunjuk. (Surah At-Taubah 9: Ayat ke 18)